Apa apanya

Kamis, 16 Juni 2011

Indeks Pemberdayaan Gender


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) adalah indeks komposit yang mengukur peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. 

Peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakup partisipasi berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan serta penguasaan sumber daya ekonomi.

Untuk perhitungan lihat di Indeks Pemberdayaan Gender

Rabu, 15 Juni 2011

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER (IPG/IPJ)

Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti IPM namun memperhitungkan ketimpangan gender. 

IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan.  Kesetaraan gender terjadi apabila nilai IPM sama dengan IPG.

Untuk mendapatkan nilai IPG dapat silahkan baca lebih lanjut di Indeks Pembangunan Gender

Selasa, 14 Juni 2011

Hidup

Siapa yg g tau petikan lagu ini...

"Hidup bukan tuk berdiam diri
hidup ada tuk kita jalani
cobaan bukan tuk ditakuti
cobaan harus kita hadapi
bagai mengarungi lautan lepas
menghadapi ombak badai
pilih perahu tidaklah mudah
kita tentu tak mau tenggelam "
                           (Sheila on 7, berlayar denganq)
Lagu yg cukup inspiratif, setidaknya bagi saya. Saya yg sedang memulai menapaki hidup baru(red_bukan pengantin baru lho y..); lingkungan baru, orang2 baru dan aktifitas baru.

Tidak mudah memang menjalani semua2 yg serba baru (red_menurut saya), tp kembali ke petikan lagu d atas "Hidup bukan untuk berdiam diri, hidup ada tuk kita jalani". Jgn m'biasakan diri untuk bisa karna biasa, tp biasakanlah untuk harus bisa biasa. Jgn pernah sia2kan waktu & kesempatan yg kau miliki saat ini. Apapun rintangan yg m'hadang, "Cobaan bukan tuk ditakuti, cobaan harus kita hadapi". "Bagai mengarungi lautan lepas menghadapi mbak badai",, pilihlah formulasi yg tepat untukmu menjalani hidup. "Kita tentu tak mau tenggelam" terlarut dalam ratapan yg tanpa terasa menguras segala daya, upaya, tenaga, waktu dan pikiran berujung penyesalan. Dan sia2 belaka.
Sayang bgt...

“Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh...” (Al 'Ashr)

Do d'best to be better, pasti "semuanya kan baik saja"

Semangka!!!!!
             
  (terinspirasi stelah baca sbuah tulisan yg d muat pda blog seorang kawand)
                                                                                                  :))

Indeks Pembangunan Manusia (IPM/HDI)

           Indeks Pembangunan Manusia adalah indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia  yang dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar yaitu meliputi: harapan hidup (e0), tingkat pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah), dan pendapatan (konsumsi perkapita riil yg di sesuaikan)

Untuk lebih jelasnya silahkan di buka  Indeks Pembangunan Manusia

Kamis, 09 Juni 2011

Ada yg g d makan Vs g ada yang d makan

D satu sisi,, ada yg berlebihan,, sampai-sampai dbuang-buang.
D lain sisi,, jangankan lebih,, ada saja tiadak...

Sebuah ironi memang, tpi itulah kehidupan, ada yg b'lebih ada yg sangad kekurangan.
Andai yg berlebih sudi untuk senantiasa b'bagi dg yg kekurangan...

puisi tanpa nama...

Pada orang yang menghabiskan waktunya ke Mekkah
Pada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza

Tapi aku ingin habiskan waktuku disisimu sayangku
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandalawangi

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danau
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biavra

Tapi aku ingin mati disisimu sayangku
Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya,
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu

Mari sini sayangku
Kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung
Kita tak pernah menanamkan apa-apa
Kita takkkan pernah kehilangan apa-apa

( soe hok gie, 11 november 1969 )

Mandalawangi Pangrango

Sendja ini, ketika matahari turun kedalam djurang2mu
Aku datang kembali
Kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu.
Walaupun setiap orang berbitjara tentang manfaat dan guna
Aku bitjara padamu tentang tjinta dan keindahan
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu
Seperti kau terima daku.
Aku tjinta padamu, Pangrango jang dingin dan sepi
Sungaimu adalah njanjian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Tjintamu dan tjintaku adalah kebisuan semesta.
Malam itu ketika dingin dan kebisuan menjelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali
Dan bitjara padaku tentang kehampaan semua.
“Hidup adalah soal keberanian, menghadapi jang tanda tanja
“Tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
“Terimalah dan hadapilah.”
Dan antara ransel2 kosong dan api unggun jang membara
Aku terima itu semua
Melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 djurangmu.
Aku tjinta padamu Pangrango
Karena aku tjinta pada keberanian hidup

( soe hok gie, Djakarta, 19-7-1966 )