Apa apanya

Kamis, 15 November 2012

15 Nopember 2012

Bertepatan dengan 1 Muharrom 1434 H.

Hari baru, semangad baru, orang baru...

Smoga berkah dan tetap berada di jalan_Mu
Amien.

Rabu, 07 November 2012

Yang Ku Cari

Membaca lapak sebelah (red_Rumput dimana-mana "hijau"), serasa ada yang membangunkanq dari sebuah tidur panjang. Sebuah pertanyaan sederhana "Apa yang kau cari"

Apa yach,,
Kuliah, lulus, kerja, g jadi beban ortu, apalagi?!

Terjawablah mengapa 2 tahun terakhir ini serasa jadi perahu tanpa nahkoda. Hanya menjalani rutinitas, sebatas menggugurkan kewajiban.

Karena kehilangan tujuan, yang bahkan belum pernah tersusun. *tragis

Klo target bisa disama artikan dengan tujuan, susun target yuks.. biar hidup jadi lebih hidup.
Agar perahu dapat bernahkoda kembali.

Tahun ini, niatan untuk menyambangi Lombok, alhamdulillah terlaksana, lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Sadar atas kemampuan bahasa yang super duper jongkok, bertarti taun depat musti meluangkan waktu untuk memperdalam bahasa terutama bahasanya pangeran Harry.. :D

Klo bahasa sudah, sayang kan kalo di anggurin tidak digunain *nyengirkuda. Susun rencana ngelanjutin studi. *CARI YANG GRETONGAN AJA YACH

Udah dapet dua ni,, apalagi yach...

Emm, mengingat kunjungan di lombok september kemaren belum optimal, menyambangi Lombok musti daimasukin daftar ni. Lokasi yang gak boleh lewat lagi yaitu, pink beach, Taman Nasional Gunung Rinjani dengan segala spot super menarik disekitarnya, n klo masih sempet, mampir Labuan Bajo nengokin teman lama yang kebetulan sekarang pindah tugas disana *jangan pindah tugas dulu y sblum aq sampe sana :D
 


Rabu, 17 Oktober 2012

.................

Hach................


Ingin...

Menghapusmu, Mengeluarkan segala kenangan dari ingatan...
Masukin dalam peti harta karun rangkap 7 dengan gembok baja segede gambreng..
Menguburkannya dalam-dalam disamudra terdalam di bulan.. *emang bisa?*

Selasa, 16 Oktober 2012

Miss u so much...

Gunung.. mana gungung........

Rindu puncak gunung...
Rindu jalan setapak berbatu,, jurang-jurang yang menganga di sepanjang jalan, ancaman pacet dimana-mana....

Rindu pada angin, air, tanah, rerumputan liar, ilalang, jajaran pohon yang tumbuh tak beraturan...

Memimpikan harum daun teh,, aroma tanah basah...

Rindu kebebasan....

Merindukan taburan bintang diantara pucuk-pucuk pinus...

Hangatnya kebersamaan bersama kawand yang mampu menepis dinginnya malam...

Kehangatan, kebersamaan, kesahajaan, kejujuran, keindahan, kedamaian, kebebasan...
Yang selalu menenangkan kegundahan hati yang lelah...
Lelah pada kebisingan, kemunafikan..
Dan selalu rindu pada pelukan air, bisikan angin.... Kehangatan alam.

Merindukan keberadaanmu dismapingku... :D

Kamis, 30 Agustus 2012

under presure

Lelah,,
rapuh,,
ingin sejenak bersandar...
sekedar menghirup O2 dan mengeluarkan CO2 dengan pelan...
meresapi waktu,,
yang bgitu cepat berlari...
meninggalkan setitik dendam kusumat...

Kamis, 23 Agustus 2012

permen ini itu

Bosan...
denan segala macam permen...

permendagri 54 lah,, apalagi permen rifampicin, pyramidin, suprasid, amoksilin..

Menantikan saat bsa menaklukan permen ini itu... *hope

Kamis, 12 Juli 2012

...?????!!!!.....

Sudah lama jemariq tidak menari d atas panggung key board bwad mencorat coret halaman blog ini...

Miss u so much tong sampahku,, my blogy.. Xixixi... Kesibukan(ngopo ya) hampir membuatq melupakanmu *untung saja hanya hampir*

G tau mau nulis apa,, yach... Biarkan saja sang jemari menari sekehendak hatinya.. Mau nari saman, kecak atau lilin... Asal jangan mencak2.. Wkwkwk *garing kriuk2...

Singkat kata,, sbenere mau curcol sie,,,
Saiya bosand dengan rutinitas akhir2 ini,, dan sangad merindukan rutinitasq dulu. Yupz,, jalan2 makan2 n yg g boleh ktinggalan poto2... Xixixi,, sangad merindukan masa2 itu,, saat sayapq bebas mengepak n berbelok kesegala penjuru. Hemm,, betapa berharganya saat2 itu..

Luka


Semua luka akan sembuh, tapi tidak semuanya akan hilang.

Beberapa luka akan menyisakan bekas—tanda bahwa sebuah peristiwa pernah ada. Memang tak ada lagi darah, nanah, daging yang koyak, atau kulit tersayat. Tapi jejak terlanjur terpacak dan manusia biasa tak bisa mengulang waktu untuk kembali ke masa lalu.

Benar, kita bisa melupakan saat-saat kita bersedih dan terluka, tetapi sakitnya tetap akan terkenang; dada yang perih, perasaan yang tak pernah cukup diwakilkan pada kata-kata. Barangkali sudah kering air mata, dan kita tak perlu menangis lagi, tetapi sensasi hangat yang menjalar di tebing pipi kita masih akan tetap terasa: saat-saat di mana kita jadi manusia yang lupa cara bicara.

Lalu pada saatnya kita akan tertidur, barangkali karena kelelahan. Dan ketika kita bangun, entah apa yang terjadi: dada kita sakit seperti baru saja dihantam ladam. Napas kita jadi berat, ada jerit yang menggumpal jadi sesak yang mengganjal di leher kita yang majal.

Sesungguhnya, di sanalah kita ingin sendiri: mengasingkan diri dari kebisingan, mengakrabi ruang-ruang hati milik kita masing-masing. Bukan untuk jadi pengecut: Kita ingin sendiri karena kita menyadari bahwa kita manusia biasa yang mungkin terluka.

Kita hanya ingin sendiri. Sendiri saja. Sesekali menangis tidak apa-apa.


Diambil dr L U K A ,,

Selasa, 15 Mei 2012

Dari Pantai

Kukup 12 Mei 2012
Nice week end,, nice holiday... xixixixi...


#sweet moment with crew of Litbangsta

Kapan qta kemana lg?? *ngarep

Rabu, 02 Mei 2012

Kerinduan...

Lembut menelusup namun tajam menusuk..

Mendamparkan hati pada masa silam..

Mengkerdilkan jiwa yang ingin belajar berdiri..

Kerinduan...

Pada apa atau siapa...
ataukah keduanya...

Jumat, 27 April 2012

Hidup Cuma Sekali

Kutipan:

"Kebahagiaan tidak akan kekal meski membuat qt senang.
Kesedihan tak akan mengembalikan kepada qt sesuatu yang hilang.
Yang lalu telah sirna. Yang diharap masih belum pasti.
Yang qt miliki adalah waktu hidup saat ini. Dan hidup ini hanya SEKALI. 
Hiasilah hidup ini dengan hal-hal yang bermanfaat dunia akhirat. 
Yang tidak melalaikan kita dari mengingat Nya, Selalu."

Sangat mengena,, inspiratif,, sekaligus menohok.

Selasa, 03 April 2012

Sajak Hujan

Nanar memandang...
Mencari sosok yang dinanti...
Selepas hujan datang...
Menyapa bumi...
Yach...
Pelangi...

Berharap,, kau hadir..
Membawa warna...
Lembut menyapa d penghujung hariq...

Jumat, 30 Maret 2012

Perenungan..

Sebuah cerita yang sangat inspiratif. Sederhana tapi mengena. 

Mengajarkan kita untuk mawas diri. Semua yang katanya "milik kita" sejatinya hanyalah titipan. Setiap saat bisa saja diambil oleh Sang Pemilik Sejati. Nikmat kebahagiaan, cobaan kesedihan, silih berganti datang. Tidak ada yang sia-sia. Dibalik kebahagiaan Dia mengajarkan kita untuk bersyukur, tidak lupa diri. Dibalik setiap kesulitan, Dia mendidik kita untuk menjadi lebih; lebih kuat, lebih tabah, lebih sabar. 

Smuanya akan berlalu, silih berganti datang, senantiasa mengajarkan kita untuk jadi hambanya yang lebih baik bagi mereka yg mau belajar dan memperbaiki diri.




So,, DO THE BEST TO BE BETTER ,, semuanya akan berlalu..
Di ambil dari http://www.michaelyamin.net/?ct=2&id=10001010 . Berikut ceritanya..




Dan Ini Pun Akan Berlalu
Seorang petani kaya mati dan meninggalkan kedua putranya.
Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.
Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, “Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”
Sang adik tersenyum dan berkata, “Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu.” Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah.
Sang adik merenung, “Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU. “Oh, rupanya ini mantra ayah…,” gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut.
Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuatnya kecanduan.
Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan.
Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan.
Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu.
Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia.