Apa apanya

Kamis, 12 Juli 2012

...?????!!!!.....

Sudah lama jemariq tidak menari d atas panggung key board bwad mencorat coret halaman blog ini...

Miss u so much tong sampahku,, my blogy.. Xixixi... Kesibukan(ngopo ya) hampir membuatq melupakanmu *untung saja hanya hampir*

G tau mau nulis apa,, yach... Biarkan saja sang jemari menari sekehendak hatinya.. Mau nari saman, kecak atau lilin... Asal jangan mencak2.. Wkwkwk *garing kriuk2...

Singkat kata,, sbenere mau curcol sie,,,
Saiya bosand dengan rutinitas akhir2 ini,, dan sangad merindukan rutinitasq dulu. Yupz,, jalan2 makan2 n yg g boleh ktinggalan poto2... Xixixi,, sangad merindukan masa2 itu,, saat sayapq bebas mengepak n berbelok kesegala penjuru. Hemm,, betapa berharganya saat2 itu..

Luka


Semua luka akan sembuh, tapi tidak semuanya akan hilang.

Beberapa luka akan menyisakan bekas—tanda bahwa sebuah peristiwa pernah ada. Memang tak ada lagi darah, nanah, daging yang koyak, atau kulit tersayat. Tapi jejak terlanjur terpacak dan manusia biasa tak bisa mengulang waktu untuk kembali ke masa lalu.

Benar, kita bisa melupakan saat-saat kita bersedih dan terluka, tetapi sakitnya tetap akan terkenang; dada yang perih, perasaan yang tak pernah cukup diwakilkan pada kata-kata. Barangkali sudah kering air mata, dan kita tak perlu menangis lagi, tetapi sensasi hangat yang menjalar di tebing pipi kita masih akan tetap terasa: saat-saat di mana kita jadi manusia yang lupa cara bicara.

Lalu pada saatnya kita akan tertidur, barangkali karena kelelahan. Dan ketika kita bangun, entah apa yang terjadi: dada kita sakit seperti baru saja dihantam ladam. Napas kita jadi berat, ada jerit yang menggumpal jadi sesak yang mengganjal di leher kita yang majal.

Sesungguhnya, di sanalah kita ingin sendiri: mengasingkan diri dari kebisingan, mengakrabi ruang-ruang hati milik kita masing-masing. Bukan untuk jadi pengecut: Kita ingin sendiri karena kita menyadari bahwa kita manusia biasa yang mungkin terluka.

Kita hanya ingin sendiri. Sendiri saja. Sesekali menangis tidak apa-apa.


Diambil dr L U K A ,,